Jumat, 10 April 2015

Saraf Optik, Muller Glia, Cytokeratin



Filamen Antara Pada Retina Ikan Zebra (Brachydanio rerio) Dan Saraf Optik Astrosit Dan Müller Glia : Persebaran Peningkatan Dari Cytokeratin Dan GFAP

BAB I
Pendahuluan
Dalam studi regenerasi saraf optik. Regenerasi saraf optik (ONR) sering digunakan untuk mempelajari regenerasi saraf pusat. Pada ikan, yang ditandai oleh ikan zebra, regenerasi saraf optik setelah cedera dengan menghancurkan atau merusak berlangsung cepat dengan saraf-saraf baru melintasi luka dan memasuki saraf optik dalam sedikitnya 7 hari. Pada mamalia, ditandai oleh tikus, regenerasi tidak terjadi tanpa adanya spesifik intervensi molekuler dan penekanan sel astrosit reaktivitas pada saraf optik.
Astrosit merupakan astroglia dalam sel saraf pusat menunjukkan inti yang paling besar dan berbentuk ovoid atau bulat dengan warna yang pucat oleh karena butir-butir khromatin yang halus dan tersebar. Sebagian besar khromatin menempel pada selubung inti sehingga batas inti menjadi lebih jelas. Di dalam intinya kadang-kadang dapat terlihat nukleolus.
Astrosit berfungsi sebagai “sel pemberi makan“ bagi neuron yang ada di dekatnya. Astrosit dibedakan atas: Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di substansia putih. Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu.Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki ‘perivaskular’ atau ‘foot processes’
Biomarker serum secara luas digunakan untuk evaluasi saat terjadi kerusakan. Pengukuran salah satu biomarker yang terakhir ditemukan adalah Glial Fibrillary Acidic Protein (GFAP). GFAP merupakan protein monomer filamen antara yang terdapat dalam astrosit dan sel epidermal otak yang berfungsi sebagai sitoskeleton pda jaringan berkas penyusun sitoplasma. GFAP ini telah diuji dan didapatkan kadar yang lebih tinggi dibandingkan konsentrasi plasma biomarker yang telah ada yaitu protein S-100β. Karena pada protein S-100β  hanya dapat menunjukan proses aktivasi kerusakan sel yang telah ada. GFAP merupakan protein filamen antara (IF) yang sangat spesifik diotak, mempertahankan struktur sel astroglial dan migrasinya. Dalam keadaan normal, GFAP tidak disekresi aktif dalam plasma.
Pada penelitian lainya. Yaitu pada penelitian kambing, astrosit sangat reaktif menghasilkan GFAP pada keadaan iskemia (kekurangan aliran darah).Dalam study literatur yang baru-baru ini dikeluarkan, Sebagai bagian dari studi yang berkelanjutan ONR di ikan zebra, peneliti menguji filamen antara (IF) ekspresi astrosit dalam retina ikan zebra dan saraf optik. Banyak penelitian sebelumnya telah menggunakan tipe III JIKA berhubung dgn urat saraf glial asam protein (GFAP) sebagai penanda untuk retina dan optik astrosit saraf, baik dalam ikan dan mamalia, meskipun telah dikenal untuk beberapa waktu bahwa astrosit saraf optik di banyak ikan, termasuk ikan zebra, mengungkapkan cytokeratins daripada GFAP. Pengecualian yang mungkin adalah astrosit ikan mas saraf optik,  muncul GFAP positif baik sebelum dan setelah cedera saraf optik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar