Rabu, 01 April 2015

Kapita Selekta Hewan


 
Kapita Selekta Hewan

1.      Jelaskan mekanisme terjadinya asites pada ayam yang dipelihara di dataran tinggi
Jawaban :
Dataran tinggi merupakan lokasi dengan udara dingin dan tekanan udara rendah, kadar O2 menurun sehingga ayam kekurangan O2. Kekurangan O2 ini akan mengakibatkan ginjal bereaksi dan merangsang eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah. Peningkatan sel-sel darah akan menyebabkan viskositas darah meningkat. Sel darah (muda) pada ayam mempunyai inti sel yang lebih besar dan lebih kaku. Karena itu, peningkatan viskositas darah menyebabkan kejadian hipertensi pulmonum, yang akhirnya dapat memicu terjadinya asites.
2.      Jelaskan mekanisme terjadinya anemia hipokromik akibat paparan arsenik
Jawaban :
 Arsen yang masuk dalam tubuh akan mengikat gugus aktif dan ALAD dalam proses sintetesis hemoglobin, enzim yang bereaksi aktif pada awal sintesis selama sirkulasi berlangsung menimbulkan kadar ALA dalam darah meningkat, sehingga meningkatkan kadar protophophirin dalam darah, memurunkan umur sel darah merah, selain itu, pengikatan gugus aktif enzim ALAD ini juga menurunkan kadar eritrosit muda dan jumlah sel darah merah sehingga menyebabkan anemia hipokromik.
3.      Jelaskan bagaimana mekanisme suatu ekstrak daun copaifera langsdorffii menurunkan urolitiasis
Jawaban:
Dalam ekstrak daun copaifera langsdorffii mengandung senyawa flavonoid berupa Quercetin-3-O-rhamnosid dan afzelin kaempferol-3-O-rhamnoside. Senyawa flavonoid ini dapat menghambat kerja enzim ksantin oksidase dan superoksidase sehingga senyawa flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal membentuk senyawa kompleks yang mudah larut. Senyawa kompleks yang mudah larut ini akan dikeluarkan bersama urin sehingga urolitiasis dapat ditekan.
4.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan diabetus insipidus nefrogenik
Jawaban:
Diabetes Insipidus Nefrogenik adalah suatu kelainan dimana ginjal menghasilkan sejumlah besar air kemih yang encer karena ginjal gagal memberikan respon terhadap hormon antidiuretik dan tidak mampu memekatkan air kemih. Dalam keadaan normal, ginjal mengatur konsentrasi air kemih sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pengaturan ini merupakan respon terhadap kadar hormon antidiuretik di dalam darah. Hormon antidiuretik (yang dihasilkan dari kelenjar hipofisa), memberikan sinyal kepada ginjal untuk menahan air dan memekatkan air kemih.
5.      Jelaskan hubungan antara ekspresi EGFR pada kasus paparan UVB
Jawaban:
EGFR merupakan protein yang terikat pada Epidermal Growth Factor. Dalam kasus pemaparan UV-B yang mengaktifkan EGFR menginduksi pembentukan sereboik keratosis. Dalam keadaan normal EGFR merangsang enzim tirosin kinase untuk mengandalikan pertumbuhan sel, tetapi dalam keadaan terpapar sinar UV-B, EGFR dapat tidak terkendali dan menimbumbulkan tumor jinak pada kulit. EGFR banyak ditemukan pada permukaan sel-sel kanter tertentu, dan membuat sel-sel kanker tersebut memisah-misah.
6.      Jelaskan peran Muller glia pada sistem saraf sel retina. Jelaskan juga komponen apa yang dapat digunakan sebagai biomarker kerusakan syaraf retina?
Jawaban:
Sel Muller disebut juga gliosit retina, berukuran raksasa dengan intinya terletak pada lapisan inti dalam. Berfungsi untuk menyediakan struktur dan sokongan serta berperan dalam reaksi jaringan saraf bila mengalami kerusakan. Biomarker pada ikan yang biasa digunakan untuk mendeteksi kerusakan yakni GFAP pada astrosit, protein S-100β, dan Cytokeratin pada sel epitel saraf sensorik.
7.      Jelaskan hal-hal apa saja yang membedakan antara respon imun humoral dan seluler
Jawaban:
Imunitas humoral yang berperan adalah limfosit B dari stem sel, menyerang antigen dalam cairan antar sel. Sel B dirangsang, berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma membentuk antibodi berfungsi pertahanan dari infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri serta menetralisir toksinnya. Sedangkan imunitas seluler yang berperan adalah limfosit T yang berasal dari sel B tetapi proliferasinya di dalam kelenjar timus atas pengaruh faktor asal timus. Limfosit T menyerang antigen yang berada dalam sel.
8.      Jelaskan konsep dasar ELISA, dan jelaskan juga jenis-jenis ELISA dan perbedaan diantaranya
Jawaban:
ELISA merupakan teknik biokimia yang biasa digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi antibodi/antigen dalam sampel.
Jenis ELISA :
1.    Indirect teknik untuk mendeteksi dan diukur konsentrasinya merupakan antibodi.
2.    Sandwich teknik untuk antibodi primer spesifik untuk menangkap antigen.
3.    ELISA Kompetitif diaplikasikan guna mendeteksi keberadaan antigen maupun antibodi.
4.    Direct digunakan untuk mendeteksi dan mengukur konsentrasi antigen pada sampel.
5.    Biotin Streptavidin mendeteksi antibodi dengan tingkat sensitivitas relatif lebih tinggi.




Terima Kasih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar