Minggu, 05 April 2015

Fisiologi Hewan



“Sistem Hormon dan Perubahan Hormon Tiroid Dalam Fase Fisiologis Yang Berbeda Pada Kambing Putih”

Bab I
Pendahuluan

Terdapat dua tipe sistem integrasi pada hewan. Pertama sistem saraf, yaitu terbentuk dari suatu jaringan komunikasi yang melaksanakan koneksi dengan cepat dan spesifik didalam tubuh. Kedua sistem hormon yaitu zat-zat kimiawi  yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Hormon-hormon disalurkan ke seluruh bagian tubuh (George H. Fried dan George J. Hademenos, 2005: 240).
Hormon biasanya dianggap sebagai sekresi zat kimiawi dari struktur endokrin pada bagian tubuh organisme sera memiliki efek metabolik yang sangat besar pada struktur organ didalam tubuh. Hormon dapat ditemukan pada semua golongan hewan baik invertebrata maupun vertebrata. Hormon akan bekerja secara efektif pada konsentrasi rendah. Pada umumnya sistem endokrin bekerja untuk mengendalian berbagai fungsi fisiologis tubuh, antara lain aktivitas metabolisme, petrumbuhan, reproduksi, regulasi osmotik, dan regulasi ionik. Sistem endokrin atau sistem hormon dapat disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Adapun sekret yang dikeluarkan sistem endokrin disebut hormon (Wiwi, 2006:113).
Sistem hormon pada vertebrata dapat dibedakan menjadi tiga kelompok kelenjar utama, yaitu hipotalamus, hipofisis atau pituitari, dan kelenjar endokrin tepi (Wiwi, 2006:131-132). Dalam makalah ini akan membahas tentang hormon tiroid pada kambing ketika dalam periode kehamilan. Pada saat proses pembuahan setiap janin yang normal akan mengalami masa pertumbuhan, salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan merangsang pertumbuhan tubuh pada semua hewan dan berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Hormon pertumbuhan juga dapat merangsang hati untuk melepaskan somatomedin, yang dapat merangsang mitosis dalam jaringan tulang. Hormon pemacu tiroid (TRH) merangsang kelenjar tiroid (kelenjar gondok) untuk menyekresikan hormon tiroksin (T4) dan triiordotironin (T3), yang dapat mengendalikan laju metabolisme pada mamlia dan metamorfosis pada amfibi. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon kalsitonin yang berfungsi untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah, dan hormon tiroid yang berfungsi meningkatkan metabolisme sel dan berperan penting dalam pertumbuhan serta pemasakan sel (tubuh) secara normal (Wiwi, 2006:133). Level hormon tiroid pada saat fase atau periode fisiologis yang dialami kambing pada beberapa fase seperti breeding, gestasi, Pospartum, dan menyususi akan berbeda.

1 komentar:

  1. Artikelnya bagus (y)
    Bolehkah Saya bertanya; (1) bagaimana bila kadar hormon tiroid abnormal?; (2) apakah dapat berdampak buruk bagi kehamilan Si Kambing Putih?; dan (3) apa saja gejala-gejalanya. Mohon jawabannya. Trims.

    BalasHapus