Filamen Antara Pada Retina Ikan
Zebra (Brachydanio rerio) Dan Saraf Optik Astrosit Dan Müller Glia : Persebaran
Peningkatan Dari Cytokeratin Dan GFAP
BAB
I
Pendahuluan
Dalam studi regenerasi
saraf optik. Regenerasi saraf optik (ONR) sering digunakan untuk mempelajari
regenerasi saraf pusat. Pada ikan, yang ditandai oleh ikan zebra, regenerasi
saraf optik setelah cedera dengan menghancurkan atau merusak berlangsung cepat
dengan saraf-saraf baru melintasi luka dan memasuki saraf optik dalam
sedikitnya 7 hari. Pada mamalia, ditandai oleh tikus, regenerasi tidak terjadi
tanpa adanya spesifik intervensi molekuler dan penekanan sel astrosit
reaktivitas pada saraf optik.
Astrosit merupakan
astroglia dalam sel saraf pusat menunjukkan inti yang paling besar dan
berbentuk ovoid atau bulat dengan warna yang pucat oleh karena butir-butir
khromatin yang halus dan tersebar. Sebagian besar khromatin menempel pada
selubung inti sehingga batas inti menjadi lebih jelas. Di dalam intinya
kadang-kadang dapat terlihat nukleolus.
Astrosit berfungsi
sebagai “sel pemberi makan“ bagi neuron yang ada di dekatnya. Astrosit
dibedakan atas: Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit
fibrosa dan berlokasi di substansia putih. Astrosit protoplasmatis, dengan
banyak cabang-cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu.Badan sel Astrosit
berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada pembuluh
darah sebagai kaki ‘perivaskular’ atau ‘foot processes’
Biomarker serum secara luas digunakan
untuk evaluasi saat terjadi kerusakan. Pengukuran salah satu biomarker yang
terakhir ditemukan adalah Glial Fibrillary Acidic Protein (GFAP). GFAP
merupakan protein monomer filamen antara yang terdapat dalam astrosit dan sel
epidermal otak yang berfungsi sebagai sitoskeleton pda jaringan berkas penyusun
sitoplasma. GFAP ini telah diuji dan didapatkan kadar yang lebih tinggi
dibandingkan konsentrasi plasma biomarker yang telah ada yaitu protein S-100β.
Karena pada protein S-100β hanya dapat
menunjukan proses aktivasi kerusakan sel yang telah ada. GFAP merupakan protein
filamen antara (IF) yang sangat spesifik diotak, mempertahankan struktur sel astroglial
dan migrasinya. Dalam keadaan normal, GFAP tidak disekresi aktif dalam plasma.
Pada penelitian lainya.
Yaitu pada penelitian kambing, astrosit sangat reaktif menghasilkan GFAP pada
keadaan iskemia (kekurangan aliran darah).Dalam study literatur yang baru-baru
ini dikeluarkan, Sebagai bagian dari studi yang berkelanjutan ONR di ikan
zebra, peneliti menguji filamen antara (IF) ekspresi astrosit dalam retina ikan
zebra dan saraf optik. Banyak penelitian sebelumnya telah menggunakan tipe III
JIKA berhubung dgn urat saraf glial asam protein (GFAP) sebagai penanda untuk
retina dan optik astrosit saraf, baik dalam ikan dan mamalia, meskipun telah
dikenal untuk beberapa waktu bahwa astrosit saraf optik di banyak ikan,
termasuk ikan zebra, mengungkapkan cytokeratins daripada GFAP. Pengecualian yang
mungkin adalah astrosit ikan mas saraf optik,
muncul GFAP positif baik sebelum dan setelah cedera saraf optik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar