Kapita Selekta Hewan
1.
Jelaskan mekanisme terjadinya asites pada ayam yang dipelihara di
dataran tinggi
Jawaban :
Dataran tinggi merupakan
lokasi dengan udara dingin dan tekanan udara rendah, kadar O2
menurun sehingga ayam kekurangan O2. Kekurangan O2 ini
akan mengakibatkan ginjal bereaksi dan merangsang eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah. Peningkatan sel-sel
darah akan menyebabkan viskositas darah meningkat. Sel darah (muda) pada ayam mempunyai
inti sel yang lebih besar dan lebih kaku. Karena itu, peningkatan viskositas
darah menyebabkan kejadian hipertensi pulmonum, yang akhirnya dapat memicu
terjadinya asites.
2.
Jelaskan mekanisme terjadinya anemia hipokromik akibat paparan
arsenik
Jawaban :
Arsen yang masuk dalam tubuh akan mengikat gugus aktif
dan ALAD dalam proses sintetesis hemoglobin, enzim yang bereaksi aktif pada
awal sintesis selama sirkulasi berlangsung menimbulkan kadar ALA dalam darah
meningkat, sehingga meningkatkan kadar protophophirin dalam darah, memurunkan
umur sel darah merah, selain itu, pengikatan gugus aktif enzim ALAD ini juga
menurunkan kadar eritrosit muda dan jumlah sel darah merah sehingga menyebabkan
anemia hipokromik.
3.
Jelaskan bagaimana mekanisme suatu ekstrak daun copaifera langsdorffii
menurunkan urolitiasis
Jawaban:
Dalam ekstrak daun copaifera
langsdorffii mengandung senyawa flavonoid berupa Quercetin-3-O-rhamnosid dan afzelin
kaempferol-3-O-rhamnoside. Senyawa flavonoid ini dapat menghambat kerja enzim ksantin
oksidase dan superoksidase sehingga senyawa flavonoid akan berikatan dengan
kalsium dari batu ginjal membentuk senyawa kompleks yang mudah larut. Senyawa
kompleks yang mudah larut ini akan dikeluarkan bersama urin sehingga
urolitiasis dapat ditekan.
4.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan diabetus insipidus nefrogenik
Jawaban:
Diabetes Insipidus Nefrogenik adalah suatu kelainan
dimana ginjal menghasilkan sejumlah besar air kemih yang encer karena ginjal gagal
memberikan respon terhadap hormon antidiuretik dan tidak mampu memekatkan air
kemih. Dalam keadaan normal, ginjal mengatur konsentrasi air kemih sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Pengaturan ini merupakan respon terhadap kadar hormon
antidiuretik di dalam darah. Hormon antidiuretik (yang dihasilkan dari kelenjar
hipofisa), memberikan sinyal kepada ginjal untuk menahan air dan memekatkan air
kemih.
5.
Jelaskan
hubungan antara ekspresi EGFR pada kasus paparan UVB
Jawaban:
EGFR merupakan protein
yang terikat pada Epidermal Growth Factor. Dalam kasus pemaparan UV-B yang
mengaktifkan EGFR menginduksi pembentukan sereboik keratosis. Dalam keadaan
normal EGFR merangsang enzim tirosin kinase untuk mengandalikan pertumbuhan
sel, tetapi dalam keadaan terpapar sinar UV-B, EGFR dapat tidak terkendali dan
menimbumbulkan tumor jinak pada kulit. EGFR banyak ditemukan pada permukaan
sel-sel kanter tertentu, dan membuat sel-sel kanker tersebut memisah-misah.
6.
Jelaskan peran Muller glia pada sistem saraf sel retina. Jelaskan
juga komponen apa yang dapat digunakan sebagai biomarker kerusakan syaraf
retina?
Jawaban:
Sel Muller disebut juga gliosit retina, berukuran raksasa
dengan intinya terletak pada lapisan inti dalam. Berfungsi
untuk menyediakan struktur dan sokongan serta berperan dalam reaksi jaringan
saraf bila mengalami kerusakan. Biomarker pada ikan yang biasa digunakan untuk
mendeteksi kerusakan yakni GFAP pada astrosit, protein S-100β, dan Cytokeratin
pada sel epitel saraf sensorik.
7.
Jelaskan hal-hal apa saja yang membedakan antara respon imun
humoral dan seluler
Jawaban:
Imunitas humoral yang berperan adalah limfosit B dari stem sel, menyerang antigen
dalam cairan
antar sel. Sel B dirangsang, berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma
membentuk antibodi berfungsi pertahanan dari infeksi ekstraseluler, virus dan
bakteri serta menetralisir toksinnya. Sedangkan imunitas seluler yang berperan adalah limfosit T yang berasal dari sel B tetapi
proliferasinya di dalam kelenjar timus atas pengaruh faktor asal timus. Limfosit T
menyerang antigen yang berada dalam sel.
8. Jelaskan konsep dasar ELISA, dan
jelaskan juga jenis-jenis ELISA dan perbedaan diantaranya
Jawaban:
ELISA
merupakan teknik biokimia yang biasa digunakan dalam bidang imunologi untuk
mendeteksi antibodi/antigen dalam sampel.
Jenis ELISA :
1. Indirect teknik untuk mendeteksi
dan diukur konsentrasinya merupakan antibodi.
2. Sandwich teknik untuk antibodi
primer spesifik untuk menangkap antigen.
3. ELISA Kompetitif diaplikasikan
guna mendeteksi keberadaan antigen maupun antibodi.
4. Direct digunakan untuk mendeteksi
dan mengukur konsentrasi antigen pada sampel.
5. Biotin Streptavidin mendeteksi
antibodi dengan tingkat sensitivitas relatif lebih tinggi.
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar