Streptococcus sanguinis
A. Pengertian dan klasifikasi
Streptococcus
sanguinis merupakan bakteri anaerob fakultatif gram positif,
memiliki dinding sel yang tebal yang terdiri dari peptidoglikan dan tidak
berspora. Streptococcus sanguinis umumnya
dapat menyerang sistem imun pada rongga mulut yang dapat mengakibatkan
terjadinya penyakit rekuren aftosa stomatitis pada rongga mulut.
Bakteri Streptococcus sanguinis juga dapat
menyebabkan penyakit endokarditis, endokarditis merupakan salah satu penyakit
kardiovaskuler yang dapat membahayakan jiwa penderitanya dimana mikroorganisme
tersebut dapat menghasilkan siklus energi yang baik dan memiliki banyak enzim
untuk meningkatkan metabolisme seperti biosintesis, pentosa dan fermentasi
gula. Enzim glukoneogenesis berfungsi untuk mengubah asam-amino menjadi
fruktosa 6-fosfat. Bakteri Streptococcus sanguinis dapat terhidrolisis dengan siklus aliran
darah, yaitu pada penderita rekuren aftosa stomatitis, yang dikarenakan
organisme yang terdapat di dalam rekuren aftosa stomatitis mekanismenya dengan
membelah sel dan menuju ke dalam jaringan lunak dan jaringan saraf, kemudian
menuju siklus aliran darah setelah itu menuju ke bagian kardiovaskuler.
Sehingga inilah yang disebut dengan penyakit endokarditis.
Streptococcus
sanguinis merupakan bagian dari bakteri Streptococcus viridians yang merupakan Grup H (Pembagian menurut
kepentingan medis) serta beberapanya antara lain S. mitis, S. mutans, S. salivarius. Secara tipikal, biasanya
bersifat hemolitik-α, tapi kemungkinan lain mereka bersifat non-hemolitik.
Pertumbuhannya tidak dihambat oleh optochin dan koloninya padat tidak dapat
larut dalam empedu. Bakteri Streptococcus viridians merupakan bakteri paling umum
sebagai flora normal pada saluran pernafasan atas dan berperan penting untuk
menjaga kesehatan membran mukosa. Mereka dapat mencapai aliran darah oleh
karena trauma dan merupakan penyebab utama endokarditis pada katup jantung yang
abnormal. Beberapa bakteri Streptococcus
viridans (misal : S. sanguinis)
umumnya dapat menyerang sistem imun pada rongga mulut yang dapat mengakibatkan
terjadinya penyakit rekuren aftosa stomatitis.
Klasifikasi
bakteri Streptococcus sanguinis :
Kingdom :
Bacteria
Divisio :
Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Lactobacilalles
Family :
Streptococcaceae
Genus :
Streptococcus
Species :
Streptococcus sanguinis.
B. Karakteristik
dan Morfologi
Morfologi Streptococcus sanguinis adalah berbentuk
bulat sampai oval dengan diameter 0,6 – 1,0 µm, non motil, katalase negatif,
tumbuh optimum pada suhu 370 C dengan pH antara 7,4–7,6. Morfologi koloni bewarna
opak, berdiameter 0,5-1,0 mm, permukaannya kasar (hanya 7 % bersifat mukoid). Streptococcus sanguinis termasuk jenis
bakteri golongan Streptococcus
hemoliticus tipe alpha yang secara normal dapat ditemukan dalam rongga
mulut.
Bakteri ini termasuk golongan
hemolisis dimana ciri khas hemolisis tipe α disebut sebagai tipe strain yang
nonhemolitik. Dimana bakteri ini dapat mencapai aliran darah akibat suatu
trauma seperti kecelakaan sehingga dapat menyebabkan endokarditis. Pertumbuhan
bakteri ini tidak dihambat oleh optokin dan koloninya yang tidak larut dalam
empedu.
Streptococcus
sanguinis memiliki stuktur DNA yang terdiri dari 2.388.435 bp.
Organisme ini mempunyai kode 2.274 protein yang terdiri dari 61 tRNA dan rRNA.
Gen dalam bakteri Streptococcus sanguinis
dapat mempertahankan sintesis protein adhesion pada permukaan sel.
Morfologi koloni Streptococcus sanguinis divergen,
tergantung media yang digunakan walaupun pada media padat sering muncul
berbentuk koloni kasar, koloni halus dan mukloid juga sering ditemukan. Pada
agar mitis-salivarius Streptococcus
sanguinis bentuknya sangat cembung dan opak. Bakteri Streptococcus sanguinis juga dapat menyebabkan endokarditis
subakut. Endokarditis subakut dimana streptokokkus α-nonhemolitik.
John N. Bunga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar