Jumat, 27 Maret 2015

Bakteri S. sanguinis


 Streptococcus sanguinis
A.  Pengertian dan klasifikasi
Streptococcus sanguinis merupakan bakteri anaerob fakultatif gram positif, memiliki dinding sel yang tebal yang terdiri dari peptidoglikan dan tidak berspora. Streptococcus sanguinis umumnya dapat menyerang sistem imun pada rongga mulut yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit rekuren aftosa stomatitis pada rongga mulut.
Bakteri Streptococcus sanguinis juga dapat menyebabkan penyakit endokarditis, endokarditis merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang dapat membahayakan jiwa penderitanya dimana mikroorganisme tersebut dapat menghasilkan siklus energi yang baik dan memiliki banyak enzim untuk meningkatkan metabolisme seperti biosintesis, pentosa dan fermentasi gula. Enzim glukoneogenesis berfungsi untuk mengubah asam-amino menjadi fruktosa 6-fosfat. Bakteri  Streptococcus sanguinis  dapat terhidrolisis dengan siklus aliran darah, yaitu pada penderita rekuren aftosa stomatitis, yang dikarenakan organisme yang terdapat di dalam rekuren aftosa stomatitis mekanismenya dengan membelah sel dan menuju ke dalam jaringan lunak dan jaringan saraf, kemudian menuju siklus aliran darah setelah itu menuju ke bagian kardiovaskuler. Sehingga inilah yang disebut dengan penyakit endokarditis.
Streptococcus sanguinis merupakan bagian dari bakteri Streptococcus viridians yang merupakan Grup H (Pembagian menurut kepentingan medis) serta beberapanya antara lain S. mitis, S. mutans, S. salivarius. Secara tipikal, biasanya bersifat hemolitik-α, tapi kemungkinan lain mereka bersifat non-hemolitik. Pertumbuhannya tidak dihambat oleh optochin dan koloninya padat tidak dapat larut dalam empedu. Bakteri Streptococcus  viridians merupakan bakteri paling umum sebagai flora normal pada saluran pernafasan atas dan berperan penting untuk menjaga kesehatan membran mukosa. Mereka dapat mencapai aliran darah oleh karena trauma dan merupakan penyebab utama endokarditis pada katup jantung yang abnormal. Beberapa bakteri Streptococcus viridans (misal : S. sanguinis) umumnya dapat menyerang sistem imun pada rongga mulut yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit rekuren aftosa stomatitis.
Klasifikasi bakteri Streptococcus sanguinis :
Kingdom         : Bacteria
Divisio            : Firmicutes
Class              : Bacilli
Ordo              : Lactobacilalles
Family             : Streptococcaceae
Genus             : Streptococcus
Species           : Streptococcus sanguinis.

B.  Karakteristik dan Morfologi
Morfologi Streptococcus sanguinis adalah berbentuk bulat sampai oval dengan diameter 0,6 – 1,0 µm, non motil, katalase negatif, tumbuh optimum pada suhu 370 C dengan pH antara 7,4–7,6. Morfologi koloni bewarna opak, berdiameter 0,5-1,0 mm, permukaannya kasar (hanya 7 % bersifat mukoid). Streptococcus sanguinis termasuk jenis bakteri golongan Streptococcus hemoliticus tipe alpha yang secara normal dapat ditemukan dalam rongga mulut.
Bakteri ini termasuk golongan hemolisis dimana ciri khas hemolisis tipe α disebut sebagai tipe strain yang nonhemolitik. Dimana bakteri ini dapat mencapai aliran darah akibat suatu trauma seperti kecelakaan sehingga dapat menyebabkan endokarditis. Pertumbuhan bakteri ini tidak dihambat oleh optokin dan koloninya yang tidak larut dalam empedu.
Streptococcus sanguinis memiliki stuktur DNA yang terdiri dari 2.388.435 bp. Organisme ini mempunyai kode 2.274 protein yang terdiri dari 61 tRNA dan rRNA. Gen dalam bakteri Streptococcus sanguinis dapat mempertahankan sintesis protein adhesion pada permukaan sel.
Morfologi koloni Streptococcus sanguinis divergen, tergantung media yang digunakan walaupun pada media padat sering muncul berbentuk koloni kasar, koloni halus dan mukloid juga sering ditemukan. Pada agar mitis-salivarius Streptococcus sanguinis bentuknya sangat cembung dan opak. Bakteri Streptococcus sanguinis juga dapat menyebabkan endokarditis subakut. Endokarditis subakut dimana streptokokkus α-nonhemolitik.  


John N. Bunga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar