BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam bidang biologi sel, autofagi atau
autofagositosis adalah suatu proses katabolisme berupa pemecahan komponen sel
melalui lisosom. Proses ini sangat beraturan dan memegang peranan dalam reproduksi, diferensiasi, dan homeostasis sel, yang membantu menjaga keseimbangan
antara sintesis, pemecahan, dan daur ulang produk sel. Proses ini adalah
mekanisme utama yang digunakan sel untuk mengalokasikan ulang nutrien dari proses yang tidak perlu kepada proses
yang lebih penting.
Ada beragam proses autofagi
yang semuanya memiliki kesamaan dengan adanya pemecahan komponen intrasel
melalui lisosom. Mekanisme autofagi yang paling dikenal terjadi melalui pembentukan membran di sekeliling daerah sasaran pada sel
yang memisahkan isinya dengan bagian lain dari sitoplasma. Vesikula yang terbentuk selanjutnya akan
melebur dengan lisosom dan isinya pecah.
Proses autofagi digunakan untuk
pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak
berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi
organel dan membentuk autofagosom.
Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (atau endosom
lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi
katak, dan embrio manusia.